Isnin, Mei 23, 2011

MENYELAMI HATI SANG ISTERI





Terkadang hati saya begitu tersentuh dengan pelbagai kisah duka yang bersarang di jiwa seorang insan bergelar isteri. Wanita dikurniakan oleh Allah dengan kekuatan jiwa yang begitu kuat dan ampuh dalam menghadapi kehidupan berumahtangga.

Terkadang terdetik juga di hati, bagaimana agaknya lukisan hati sang suami bila mencalarkan hati seorang isteri...

Di bawah ini saya nukilkan bicara hati seorang isteri ;

Aku hanyalah seorang isteri...
yang menerima setulus hatimu

Janji yang kau meterai
di akad nikah kita musim yang lalu
Salam kuhulur
buat menyapa hatimu nan luhur
Bersamalah kita harungi derita yang datang
Bersatulah kita tempuhi nikmat yang bertandang

Namun...
Denai perkahwinan pasti dihujani air mata
Aku kini seorang isteri yang
terikat pada sebuah janji lafaz akadmu
sewaktu bicara tulusmu bergema
di satu waktu mendebarkanku

saat terlafaz ijab dan kabul ,
aku menerimamu
sepenuh hati ku setulus jiwaku
sebuah cinta yang selalu bersamaku,
sebuah rindu yang menyirap darahku..
pasti kita terus bersama
melangkah ke syurga..menjadi impianku belaka

Tapi kini...

Aku seorang isteri yang sarat dengan duka
berputik di mata mekarnya di jiwa
merajai seluruh persada
Airmata yang tumpah tiada dapat dihitung
Tiada yang mengukur dengan derita yang bertandang


Lalu ku hitung kembali semua jejak langkah kakiku
Namun tidak juga dapat kutemui
Dimanakah hilangnya saat manisku dulu
Ketika aku mula mengenal erti kehidupanku
Walaupun kini kucuba putarkan kembali
Namun yang aku temui hanyalah tawar dan hambar
Hampas Cuma..Yang telah hilang kemanisannya
Yang pernah ku hirup suatu ketika dulu

Ke mana...?
Di mana...?
Langkah yang harus aku tuju?
Dengan membawa hati yang yang penuh kecewa
Dengan membawa lara yang bertandang di jiwa
Aku jadi semakin keliru
Kurindu pada belaian kasih mesra yang dulu..
...tanpa dicemari cemburu...
...tanpa dinodai pilu...

Aku kini dihantui oleh bebayang insan ketiga
Yang mengekorimu setiap waktu
Membelaimu terasa dihalang
Dibelaimu terasa walang

Lantas aku bertanya...
Ikhlaskah kau mencintai aku?
Bahagiakah kau melayari hidup bersama denganku?
Andai...Dalam kasih yang telah tercemar
Ada insan lain berada di hatimu
Tempat yang dulu menjadi singgahku


Lantas dengan rasa yang hina
Aku meraih simpatimu...
Aku memohon ihsanmu...
Aku mengemis kasih sayangmu...
Berilah tempat itu kembali
Tempat yang pernah menjadi tahktaku
Kasih dan cintaku beraja dihatimu seperti dulu
Bukan untuk diriku saja...tetapi
Demi tiga permata kita berdua
Terimalah aku di sudut tersuci di hatimu...

Namun… andai hatimu kuat padanya
Aku tidak mampu berbuat apa
Melainkan membawa hatiku yang luka
Jauh dari hatimu…
Jauh dari kehidupanmu…
Jauh dari segalanya…
Agar kau rasa tenang dan bahagia..

"HIDUP BIARLAH BERPANDUKAN ALQURAN DAN HADIS"
Helper

1 ulasan:

  1. laju mengalir airmata sambil menamatkan pembacaan nukilan ini..... hati seorang isteri, takkan mungkin ada suami yang mampu mengerti....

    BalasPadam